Saat semua harus di mulai dari awal. Ketika cerita harus
kembali di ungkapkan, jati diri harus kembali di jabarkan dan ego harus terus
belajar untuk di tahan. Maka pada waktu itu aku sedang berada di dunia yang
bernama Teknik Sipil 2013. Sama seperti perjalanan Akustik dulu, jalan untuk
mencapai kata “Kompak” terasa sangat
berat. Hanya saja kali ini lebih terjal, lebih rumit. Dulu, 2 tahun yang lalu
26 orang dengan pola pikir yang berbeda-beda mencoba untuk menyamakan satu visi
yaitu “Akustik Selamanya”. Kini 150 orang, sedang bertransformasi dari seorang siswa menjadi
mahasiswa, tentu dengan latar belakang dan pola pikir yang berbeda- beda pula.
Kali ini untuk mencapai visi yang sama “Teknik Satu dan Tak Terkalahkan” bukan
hanya butuh sabar tapi juga butuh kekuatan fisik dan mental. Lelah menjadi
sarapan setiap pagi, marah menguasai
diri saat ada yang tak sesuai dengan hati tapi secepat kilat rasa sabar datang
membentengi.
Persetan dengan teriakan yang memekakan telinga, tak peduli
dengan hukuman yang bertubi- tubi. Yang terpenting saat kaki ini sakit, aku tau
bahwa kaki teman teman ku juga sakit, ketika keringat ini mengucur deras aku
tau kalau teman- teman ku lebih lelah, ketika haus menyerang aku tau teman-
teman ku lebih membutuhkan air ketimbang aku. Ketika mereka tertawa aku tau
kalau aku orang yang beruntung karna bisa tertawa bersama mereka. Meski jalan
tak mudah semua akan terasa ringan karena aku bersama kalian Teknik Sipil 2013 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar