Kamis, 24 Januari 2013

Kissing (Kisah Singkat)


My Lovely Class
Belum selesai dengan kegemparan ujian 20 paket, aku dan teman-teman sudah dihadapkan dengan pilihan jurusan untuk PKAB. Well,,tahun ini semua siswa kelas 12 boleh ikut PKAB, itu berita bagus sekaligus berita W.O.W buat ku. Ada yang pilih kedokteran, pertanian, ilmu murni dan masih banyak lagi. Karena desakan PKAB pula kami sering berkumpul bersama , membicarakan tentang jurusan, prospek jurusan yang bagus, cita-cita yang ingin dicapai. Disaat kita sering berkumpul bersama aku sering mencuri pandang wajah mereka, melihat satu persatu dengan lekat. Dalam benak ku, “Bersama kalian, aku ingin merasakan ini selamanya J “.
19 bulan yang lalu aku lupa tepat nya kapan. Aku memilih IPA sebagai jurusan ku. Dikelas baru ku ini ada 26 siswa, 13 diantaranya teman ku dikelas sepuluh dan sisanya dari kelas 10 khusus 1. Aku tidak tahu mereka (anak-anak 10 khusus 1), hanya sebatas kenal orangnya dan tahu namanya saja. Hal ini membuat ku harus mengulang dari awal. Memperkenalkan diri, menceritakan apa yang ku suka dan apa yang tidak ku suka, membangun kepercayaan. Semua ini membuat ku merasa frustasi hingga pada puncaknya pada bulan agustus. Sekolah mengadakan lomba dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Buat ku pada hari itu semua orang, termasuk aku terlihat menjengkelkan. Teman laki-laki dikelas bertindak kekanak-kanakan, sebagian mengeluh dengan keadaan kelas, sebagian lain bersikap apatis. Alhasil untuk lomba kali ini kelas ku di diskualifikasi 2 cabang lomba, solo song dan supporter terheboh. Guru BK mengumpulkan kami dikelas, berdiskusi solusi apa agar perpecahan dikelas ku tidak berkepanjangan. Kami semua, tidak semua mencurahkan isi hati. My first leader class memulai curhatan “Aku gak sanggup lagi bu jadi ketua kelas kalau mereka susah diatur”. Teman dekat ku yang sok peduli padahal jarang berada ditengah kita semua mengeluarkan filosofinya “Ya kalo aku disana ya bu, diajarkan untuk tidak apatis satu sama lain, harus saling terbuka”. Dalam hati ku berguman “Anda itu gak ada waktu kita lagi mengalami degradasi kepercayaan. Jadi bukan waktu nya buat anda sok ngerti dengan keadaan ini”. Semenjak diskusi itu yang menurutku tidak menemukan titik terang, cewek-cewek dikelas ku terlihat semakin sensitive. Sebagai contoh my close friend mendengar curhatan yang lebih tepat nya keluhan dari kakak tertua “Ih Ac nya gak dingin, kalian gitu dulu waktu kelas sepuluh biasa kepanasan. Nah aku dulu tu dikelas ku Ac nya dingin terus”, keluhan yang buat ku gak perlu dipikirin menjadi beban pikiran buat my close friend. Mulai sekarang aku dan teman-teman lebih memilih sikap memperhatikan secara diam-diam. Dan cara itu sepertinya manjur untuk mengenal pribadi kita masing-masing. Namun cara diam-diam itu seketika hilang saat ujian tengan semester dimulai, pastinya contekan marak terjadi dimana-mana. Aku tau itu pendekatan yang salah tapi karna contekanlah kebekuan diantara kami sedikit mencair. Bulan demi bulan terus berjalan. Kami melewati moment yang sebenarnya tak akan pernah dilupakan. Membuat almamater bersama, study kampus bersama, merayakan ulang tahun wali kelas  kita, berbagi senyum dan tawa. Hingga  tak terasa 1 tahun penuh warnapun terlewatkan.
Uhm,, menjadi kakak tertua disekolah membuat aku dan teman-teman mencoba bersikap dewasa, terlihat lebih berwibawa. Aku dan teman –teman menjadi lebih santai dalam menghadapi masalah, tak lagi suka memikirkan suatu hal seperti memikirkan hutang. Lebih menerima satu sama lain walau terkadang masih terselip rasa dongkol karna menanggung kesalahan teman. Ababil kata yang tepat untuk menggambarkan aku dan teman-teman dulu . mengkhawatirkan masa depan pertemanan dikelas, mencurigai satu sama lain. Padahal dengan sebuah kata yang namanya “waktu”, perselisihan diantara kami terhapus dengan sendirinya mungkin akan timbul perselisihan yang baru tapi aku yakin kami lebih bisa menyikapinya dengan benar. Mencuri pandang wajah kalian akan aku jadikan kebiasaan ku mulai sekarang . “Akankah kita akan mampu mengingat saat makan gorengan bersama, berbuka puasa bersama, bersorak bersama, menyanyi bersama. Merindukan satu sama lain saat kita jauh nanti?” itu isi hati ku yang ingin aku tanya kan pada kalian. “Hey!! Kalian semua, mungkin dikehidupan ku sebelumnya aku lebih bahagia tapi bersama kalianlah aku belajar lebih banyak J”.

artikel anti korupsi


Pendidikan Dini Anti Korupsi: Cegah Munculnya Bibit Koruptor

Korupsi merupakan kata yang tidak asing di telinga setiap lapisan masyarakat  Indonesia, yang sepertinya sudah melekat kedalam sistem, menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari dan sudah dianggap lazim serta tidak melanggar apa pun. Pengertian korupsi sendiri menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara.
Korupsi dilakukan bukan hanya di lingkungan pejabat-pejabat pemerintah pusat tetapi sudah menjalar hingga ke lingkungan masyarakat di tingkat terkecil seperti RT, RW, kelurahan, kecamatan termasuk di lingkungan sekolah. Hal ini membuat korupsi tidak dapat dilawan secara serentak dan menyeluruh dengan hasil maksimal. Namun demikian korupsi masih mungkin untuk dicegah ataupun dipersempit ruang geraknya.
Peran Generasi Muda dalam Memberantas Korupsi
Generasi muda merupakan aset bangsa yang menentukan mati atau hidup, maju atau mundur, sejahtera atau sengsaranya suatu bangsa. Belajar pada masa lalu, sejarah telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran kaum muda. Seperti pada peristiwa sumpah pemuda, telah menggerakkan kesadaran generasi muda untuk bangkit dan berjuang melawan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.
Pada zaman sekarang dan masa yang akan datang musuh yang harus dilawan generasi muda adalah praktek korupsi, mengikis korupsi sedikit demi sedikit dengan harapan suatu saat nanti korupsi dapat diberantas dari negeri ini atau setidaknya dapat di tekan ke tingkat serendah mungkin.
Peran Pendidikan Dini Anti Korupsi dalam Mencegah Tumbuhnya Bibit Koruptor
Pendidikan merupakan salah satu penuntun generasi muda ke jalan yang benar. Pendidikan sebagai awal pencetak pemikir besar, termasuk koruptor sebenarnya merupakan aspek awal yang dapat mengubah seseorang menjadi koruptor atau tidak. Pendidikan sebagai  salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi.
Jika KPK dan beberapa instansi anti korupsi lainnya menangkap para koruptor, maka pendidikan anti korupsi juga penting guna mencegah tumbuhnya bibit koruptor. Pelajaran akhlak penting guna mencegah terjadinya kriminalitas. Begitu halnya pendidikan anti korupsi memiliki nilai penting untuk mencegah aksi korupsi.
Bentuk Pendidikan Dini Anti Korupsi yang Diberikan
Pendidikan anti korupsi yang diberikan  sebaiknya disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Seperti pada tingkat pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak, pendidikan anti korupsi yang efektif diberikan adalah membagikan buku-buku bergambar yang bertuliskan semangat-semangat anti korupsi. Pada tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, pendidikan anti korupsi yang diberikan dapat memanfaatkan teknologi komunikasi seperti smartphone atau jejaring sosial. Sebagai contoh, sekolah membuat sebuah grup di jejarinng sosial yang bertema anti korupsi yang kegiatan grup tersebut membagi- bagi kan karikatur, tulisan-tulisan lucu atau artikel yang membahas dampak buruk korupsi bagi diri sendiri dan orang lain. Pada tingkat perguruan tinggi yang menjadi sasaran pendidikan anti korupsi adalah mahasiswa. Workshop implementasi dan  pengembangan produk program anti korupsi merupakan pencegahan korupsi yang efektif di kalangan mahasiswa yang dianggap manusia dewasa yang sudah memiliki kemampuan untuk menilai, menganalisi dan membedakan mana yang baik dan buruk. Misalnya sebuah perguruan tinggi bekerja sama dengan KPK atau instansi anti korupsi mengadakan workshop yang bertema anti korupsi, didalam workshop tersebut mahasiswa diajak mengimajinasikan perubahan positif yang ingin diwujudkan dan konstribusi program terhadap perubahan tersebut. Selanjutnya mahasiswa mengenali kesulitan dan hambatan dalam mewujudkan perubahan positif yang akhirnya mahasiswa merumuskan rencana aksi yang berpijak pada kekuatan para aktor, mengatasi tantangan dan mewujudkan perubahan positif.  
Manfaat Pendidikan Dini Anti Korupsi
1.      Membentuk karakter disiplin jujur, jika generasi muda mempunyai karakter jujur bukan tidak mungkin kita akan mendapatkan pejabat pemerintah yang jujur.
2.      Membentuk karakter disiplin dan taat pada hukum yang berlaku. Bila seseorang disiplin dan taat hukum maka perilaku korupsi bisa musnah dengan sendirinya.
3.      Membentuk karakter peduli terhadap sesama. Bila seseorang lebih mementingkan kepentingan bersama maka dia tidak akan egois tentang kepentingan pribadinya.
4.      Membentuk karakter yang sederhana dan bersyukur. Tekanan ekonomi yang tinggi dan gaya hidup yang terkesan mewah memunculkan suatu ide atau gagasan seseorang untuk mencari jalan pintas guna meraih kekayaan. Pencegahan korupsi sejak dini akan sangat diperlukan agar generasi muda tidak terpancing dalam gaya hidup yang boros.
Pada dasarnya pendidikan anti korupsi yang penting adalah pengembangan wawasan terhadap generasi muda, penanaman sikap dan karakter anti korupsi sehingga tumbuh kesadaran untuk tidak melakukan tindak korupsi di segala bidang.